Tristate Logic Gates



TRISTATE LOGIC GATE



  1. Mengetahui dan memahami mengenai gerbang logika Tristate Logic Gates
  2. Membuktikan tabel kebenaran Tristate Logic Gates dengan menggunakan Proteus
  3. Dapat mengaplikasikan atau membuat rangkaian Tristate Logic Gates dengan menggunakan Proteus

        
    2.1 Alat
  1. Power Supply DC

        Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik atau elektronika lainnya.

     2. Voltmeter DC    


                Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur.

    2.2 Bahan

        1. Resistor



Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Pada rangkaian ini resistor juga berfungsi untuk mencari frekuensi pada IC.

Pin Out :


Spesifikasi :
                


                



        2. Transistor NPN


                Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.

Konfigurasi Pin out:




Spesifikasi :





        3. LED 


                LED ialah suatu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan dapat memancarkan cahaya apabila arus listrik melewatinya. LED (Ligth-Emitting Diode) memiliki fungsi utama dalam dunia elektronika sebagai indikator atau sinyal indikator/lampu indikator. Contohnya dapat kita jumpai pada rangkaian-rangkaian elektronika led digunakan sebagai indikator ON/OFF.


                        Spesifikasi:



        4. Gerbang Logika NAND


    IC 7400 merupakan ic yang dibangun dari gerbang logika dasar NAND. Gerbang NAND menghendaki semua inputnya bernilai 0 (terhubung dengan ground) atau salah satunya bernilai 1 agar menghasilkan output yang berharga 1.

Spesifikasi IC 7400:

Tegangan Suply: 7 V

Tegangan input: 5.5 V

Beroperasi pada suhu udara 0 sampai +70 derjat

Kiasaran suhu penyimpanan: -65 derjat sampai 150 derjat celcius

Konfiugurasi pin:

- Vcc : Kaki 14

 - GND : Kaki 7

- Input : Kaki 1 dan 2, 4 dan 5, 13 dan 12, 10 dan 9

- Output : Kaki 3, 6, 1

Datasheet IC 7400(NAND) : 

        5. Inverter


                    Gerbang NOT adalah sebagai Inverter (pembalik). Nilai output akan berlawanan dengan inputnya. Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol.

        6. Baterai



                Baterai berfungsi sebagai sumber tegangan DC.  Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.

Datasheet Battery:



        7. Relay


                    Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan  komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).

Fitur:

1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V

2. Arus pemicu 70mA

3. Maksimum beban AC 10A @250/125V

4. Maksimum beban DC 10A @30/28V

5. Switching maksimum 300 operasi/menit

        Konfigurasi pin :




                Spesifikasi :


        8. Ground



Ground adalah titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal  bolak balik atau titik patokan dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik dalam rangkaian elektronika.

        9. Motor DC


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo.

Tegangan Terukur 5V DC                        

 Spesifikasi item:

 o   Tanpa kecepatan beban 12000 ± 15% rpm

 o   Tidak ada arus beban =280mA 

 o   Tegangan operasi 1.5-9V DC

 o   Mulai Torsi =250g.cm (menurut blade yang dikembangkan sendiri) 

 o   mulai saat ini =5A

 o   Resistansi Isolasi di atas 10O antara casing dan terminal DV 100V

 o   Arah Rotasi CW: Terminal [+] terhubung ke catu daya positif, terminal [-] terhubung     ke nagative 

 o   daya, searah jarum jam dianggap oleh arah poros keluaran

 o   celah poros 0,05-0,35mm

Grafik  Motor DC:


            Datasheet Motor DC:


        10. Lampu LED 

                    
Lampu adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.

Datasheet:


        11. Switch



                Saklar atau lebih tepatnya adalah Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik. Saklar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Switch ini merupakan salah satu komponen atau alat listrik yang paling sering digunakan. Hampir semua peralatan Elektronika dan Listrik memerlukan Saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat listrik yang digunakan.        


            Resistor


        Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm

        Rumus dari Rangkaian Seri Resistor: Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

        Rumus dari Rangkaian paralel Resistor: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn 

        Rumus resistor dengan hukum ohm: R = V/I

        Tabel nilai warna pada resistor:



Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

            Cara menghitung nilai resistor:
https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2014/07/Kode-Warna-Resistor-5-gelang.png?x73837

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut.

    Transistor NPN



    Transistor merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang paling sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian Elektronika yang paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks. Transistor pada umumnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Germanium, Silikon, dan Gallium Arsenide. Secara umum, Transistor dapat dibagi menjadi 2 kelompok Jenis yaitu Transistor Bipolar (BJT) dan Field Effect Transistor (FET).



Karakteristik dari masing-masing daerah operasi transistor tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

•             Daerah Potong (cutoff):
Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi pergerakan elektron, sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian juga, arus Kolektor, IC = 0, atau disebut ICEO (Arus Kolektor ke Emiter dengan harga arus Basis adalah 0).

•             Daerah Saturasi
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda  Kolektor juga diberi prategangan maju. Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga maksimum, tanpa bergantung kepada arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini, menyebabkan Transistor menjadi komponen yang tidak dapat dikendalikan. Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus diberi prateganan mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu tegangan yang menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.

•             Daerah Aktif
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi prategangan mundur. Terjadi sifat-sifat yang diinginkan, dimana :


           atau: 

            Gerbang Logika NAND


 

    Gerbang OR, AND dan NOT adalah tiga gerbang logika dasar karena keduanya dapat digunakan untuk membangun rangkaian logika untuk ekspresi Boolean yang diberikan. Gerbang NOR dan NAND memiliki properti yang masing-masing dapat digunakan untuk mengimplementasikan perangkat keras rangkaian logika yang sesuai dengan ekspresi Boolean yang diberikan. Artinya, dimungkinkan untuk menggunakan hanya gerbang NAND atau hanya gerbang NOR untuk mengimplementasikan ekspresi Boolean apa pun.

    Gerbang NAND atau disebut juga "NAND GATE" adalah jenis gerbang logika kombinasi yang memiliki dua input (Masukan) dan satu output (keluaran). Pada dasarnya gerbang NAND merupakan pengembangan atau kombinasi dari gerbang AND dan gerbang NOT "NAND = NOT AND". Untuk lebih jelasnya perhatikan simbol dan gerbang kebenaran gerbang NAND berikut.


    Pada gerbang logika NAND, simbol yang menandakan operasi gerbang logika NAND adalah tanda bar (-) diatas variabel, perhatikan gambar diatas.

    Perhatikan tabel kebenaran gerbang NAND. Cara cepat untuk mengingat tabelnya adalah dengan mengingat pernyataan berikut. "Gerbang NAND akan menghasilkan output logika 0 bila semua inputnya memiliki logika 1" sedangkan " Gerbang NAND akan menghasilkan keluaran logika 1 bila salah satu input atau semua input memiliki logika 0".

    Secara singkat, cukup mengingat gerbang logika AND, karena output dari gerbang logika NAND merupakan kebalikan dari output gerbang AND.

Transistor Gerbang NAND

    Secara sederhana, gerbang logika NAND 2 input dapat dibangun menggunakan RTL Resistor-transistor Switch yang terhubung bersama degan input yang terhubung langsung ke basis transistor, dimana transistor harus dalam keadaan cut-off "MATI" untuk keluaran Q.

    Gerbang logika NAND dapat menghasilkan fungsi logis yang diinginkan dengan simbol berupa gerbang AND standar dengan tambahan lingkaran (biasa juga disebut sebagai "Gelembung Inversi" pada bagian output yang mana mewakili gerbang NOT) yang disebut sebagai operasi logika NAND.

Jenis Gerbang Logika NAND :


 

             Gerbang NAND 4 Input:


Berdasarkan gambar diatas ekspresi Boolean untuk gerbang NAND 4 input yaitu :  

Q = A.B.C.D

 
         Inverter(Gerbang NOT)



    Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol. 


            Tristate Logic Gates

    Gerbang logika tristate memiliki tiga kemungkinan status keluaran, yaitu status logika '1', status logika '0' dan keadaan impedansi tinggi. Keadaan impedansi tinggi dikontrol oleh input ENABLE eksternal. ItuInput  ENABLE memutuskan apakah gerbang aktif atau dalam keadaan impedansi tinggi. Saat aktif, itu bisa menjadi '0' atau '1' tergantung pada kondisi masukan. Salah satu keuntungan utama dari gerbang ini adalah mereka input dan output dapat dihubungkan secara paralel ke jalur bus umum. Gambar 4.27 (a) menunjukkan sirkuit simbol gerbang NAND tristate dengan input HIGH ENABLE aktif, bersama dengan tabel kebenarannya. Yang satu ditunjukkan pada Gambar 4.27 (b) memiliki input LOW ENABLE aktif. Ketika perangkat tristate disejajarkan, hanya satu di antaranya diaktifkan pada satu waktu. Gambar 4.28 menunjukkan kesejajaran inverter tristate yang memiliki TINGGI aktif AKTIFKAN masukan.


 



    Logicstate
 
    Status logika Pengertian logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.
  
    Switch

Saklar atau lebih tepatnya adalah Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik. Saklar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Switch ini merupakan salah satu komponen atau alat listrik yang paling sering digunakan. Hampir semua peralatan Elektronika dan Listrik memerlukan Saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat listrik yang digunakan.

Pada dasarnya, sebuah Saklar sederhana terdiri dari dua bilah konduktor (biasanya adalah logam) yang terhubung ke rangkaian eksternal, Saat kedua bilah konduktor tersebut terhubung maka akan terjadi hubungan arus listrik dalam rangkaian. Sebaliknya, saat kedua konduktor tersebut dipisahkan maka hubungan arus listrik akan ikut terputus.

Saklar yang paling sering ditemukan adalah Saklar yang dioperasikan oleh tangan manusia dengan satu atau lebih pasang kontak listrik. Setiap pasangan kontak umumnya terdiri dari 2 keadaan atau disebut dengan “State”. Kedua keadaan tersebut diantaranya adalah Keadaan “Close” atau “Tutup” dan Keadaan “Open” atau “Buka”. Close artinya terjadi sambungan aliran listrik sedangkan Open adalah terjadinya pemutusan aliran listrik.

Cara Kerja Saklar/Switch Listrik:


 

    Berdasarkan dua keadaan tersebut, Saklar pada umumnya menggunakan istilah Normally Open (NO) untuk Saklar yang berada pada keadaan Terbuka (Open) pada kondisi awal. Ketika ditekan, Saklar yang Normally Open (NO) tersebut akan berubah menjadi keadaan Tertutup (Close) atau “ON”. Sedangkan Normally Close  (NC) adalah saklar yang berada pada keadaan Tertutup (Close) pada kondisi awal dan akan beralih ke keadaan Terbuka (Open) ketika ditekan

Berikut ini adalah Simbol Saklar/Swicth berdasarkan jumlah Pole dan Throw-nya.


        LED
 
 

LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mempu mengeluarkan cahaya. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi pada LED elektron menerjang sambungan P-N (Positif-Negatif). Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula. 

 

    Tegangan maju LED


    Karakteristik


    Relay


    Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

 Cara kerja Relay:

  Setelah mengetahui pengertian serta fungsi dari relay, anda juga harus mengetahui cara kerja atau prinsip kerja dari relay. Namun sebelumnya anda perlu mengetahui bahwa pada sebuah relay terdapat 4 bagian penting yaitu electromagnet (coil), Armature, Switch Contact Point (saklar) dan spring. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini.


Kontak point relay terdiri dari 2 jenis yaitu:
    1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada pada posisi close (tertutup).
    2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berapa pada posisi open (terbuka)

 Berdasarkan gambar diatas, iron core(besi) yang dililitkan oleh kumparan coil berfungsi untuk mengendalikan iron core tersebut. Ketika kumparan coil di berikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet sehingga akan menarik Armature berpindah posisi yang awalnya NC(tertutup) ke posisi NO(terbuka) sehingga menjadi saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi NO. Posisi Armature yang tadinya dalam kondisi CLOSE akan menjadi OPEN atau terhubung. Armature akan kembali keposisi CLOSE saat tidak dialiri listrik. Coil yang digunakan untuk menarik Contact Point ke posisi CLOSE umunnya hanyak membutuhkan arus llistrik yang relatif kecil.

Motor DC
 
Prinsip Kerja Motor DC
  Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)dan Brushes (kuas/sikat arang). 
 
 Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika 0arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.
 

 Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.

Lampu


 

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor.

  


a. Buka aplikasi Proteus.

b. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat rangkaian.

c. Disarankan agar membaca datasheet tiap komponen terlebih dahulu.

d. Pasang Logicstate, Switch, Push Button, Gerbang logika NAND, Gerbang logika NOT, resistor, transistor NPN, relay, led, lampu, motor, ground, voltmeter DC, dan power supply seperti beberapa rangkaian dibawah.

e. Atur logicstate, switch, button, dan nilai resistor.

f. Coba dijalankan rangkaian apabila ouput hidup (led, lamp, motor) maka rangkaian bisa digunakan .


Rangkaian 1 - Fig 4.27(a)


Rangkaian 2 - Fig 4.27(b)


Rangkaian 3 - Fig 4.28

 

4.3 Prinsip Kerja 

1. Rangkaian 1 :

 Ketika ketiga logicstate berlogika 0 (low), maka akan masuk ke input gerbang logika NAND logika 0 sesuai dengan tabel kebenaran AND bahwa 0 dan 0 akan menghasilkan 0. Karena input 0 maka pada gerbang NAND terjadi pembalikan logika sehingga output gerbang NAND menjadi  1(HIGH)  yang mana sesuai dengan tabel kebenaran gerbang NAND.   Setelah berlogika 1 maka terukur tegangan keluaran dari gerbang NAND SEBESAR 4.96V lalu diteruskan pada kaki basis transistor yang bertegangan sebesar 0.71V dan sudah mengaktifkan transistor. Arus juga mengalir dari vcc masuk ke relay , dikarenakan relay mendapat tegangan yang cukup maka relay bergeser ke kiri dan mengakibatkan output berupa motor dc dan led-yellow hidup. Sedangkan ketika ketiga logicstate berlogika 1 (high), maka masuk ke input gerbang logika NAND logika 1, sesuai dengan tabel kebenaran AND bahwa 1 dan 1 akan menghasilkan 1 lalu dioperasikan lagi dengan input ketiga yang juga sama-sama berlogika 1 maka akan menghasilkan 1.  Karena input 1 maka pada gerbang NAND terjadi pembalikan logika sehingga output gerbang NAND menjadi  0(low)  yang mana sesuai dengan tabel kebenaran gerbang NAND. Begitu seterusnya ketika di uji dengan input  seperti pada tabel kebenaran, hasilnya juga akan sama dengan output pada tabel kebenaran.

b. Rangkaian 2:

 Apabila switch 1 berlogika 1 (HIGH), switch 2 berlogika 1 (HIGH), dan switch 3 berlogika 0 (LOW), dikarenakan pada kaki input NAND yang ketiga terdapat inverter(NOT) maka akan terjadi pembalikan logika menjadi 1 (HIGH). Dikarenakan input pada NAND berlogika (1 1 1) maka keluaran atau output nya menjadi berlogika 0 (LOW) dan mengakibatkan tidak adanya tegangan pada kaki base transistor sehingga transistor mengalami reverse bias dan relay tidak bergeser kekiri yang berdampak pada output yang berupa motor dc dan led-red tidak menyala. Hal ini sesuai dengan tabel kebenaran.

Sedangkan selain kondisi diatas, output pada gerbang logika NAND akan berlogika 1 (HIGH)  sehingga tegangan keluarannya sebesar 4.96V dan tegangan VBE transistor sebesar 0.71V yang mana tegangan ini mencukupi untuk transistor on (forward bias). Arus mengalir dari power supply ke relay yang mana tegangan pada relay mencukupi untuk mengaktifkan relay sehingga relay bergeser kekiri dan menyebabkan output rangkaian berupa motor dc dan led- red menyala. Hal ini sesuai dengan tabel kebenaran.

 

c. Rangkaian 3:

Apabila button B berlogika 1(HIGH) dan button A C D E F berlogika 0 (LOW), maka akan menghasilkan output gerbang NOT (inverter) U3:A  berlogika 1 lalu akan diteruskan ke kaki base dari transistor dan menghasilkan tegangan sebesar 0.82V yang mana tegangan sebesar ini telah mencukupi untuk transistor on (forward bias). Arus mengalir dari power supply ke relay yang mana tegangan pada relay mencukupi untuk mengaktifkan relay sehingga relay bergeser kekiri dan menyebabkan output rangkaian berupa lampu menyala. Sedangkan U3:B dan U3:C tidak terdapar keluaran logika.

Perlakuan yang sama jika dilakukan pada button D dan F seperti button B diatas, dan dengan kondisi yang sama yaitu dengan mengatur logika pada button A C E berlogika 0 (LOW), maka akan menghasilkan keluaran yang sama dengan yang terjadi pada button B yang mana akan menghidupkan lampu.

Apabila salah satu atau semua button A C E berlogika 1 (HIGH) dan jika button B D F berlogika 0(LOW), maka output pada gerbang NOT (inverter) ialah logika 0 (LOW) yang mana tidak adanya tegangan untuk transistor menjadi on dan mengakibatkan output rangkaian yang berupa lampu tidak menyala. 

Simulasi Rangkaian 1 - Fig 4.27(a) 

Simulasi Rangkaian 2 - Fig 4.27(b) 

Simulasi Rangkaian 3 - Fig 4.28 

5. Example

    1. Bagaimana kondisi dua gerbang penyangga apabila memberikan data secara bersamaan...

Solusi :

Penyangga atas memberikan logika 1 dan penyangga bawah logika 0. Jikahal ini terjadi maka akan mengalir arus sangat besar dari keluaran logika 1 ke Keluaran logika 0. Arus akan mengalir dari keluaran gerbang penyangga atas ke keluaran Gerbang penyangga bawah. Masing-masing penyangga akan ‘mempertahankan’ teganganBus sesuai dengan logika keluarannya. Akibatnya tegangan pada bus mungkin tidak akanMewakili logika 1 ataupun 0 lagi. Keadaan ini dapat merusak salah satu atau keduaGerbang. Untuk mengatasi hal tersebut, dipasanglah gerbang penyangga tiga keadaan pada keluaran masing-masing untai.

 2. Bagaimana proses sebuah bus untuk menyalurkan data dari keluaran tiga buah untai pengirim untuk diteruskan ke tiga untai penerima?jelaskan!

Solusi :

Untai 1, 2 dan 3 tidak boleh memberikan data secara bersamaan. Di sinilahPeranan penyangga tiga keadaan yang akan mengatur agar keluaran untai-untai tersebut tidak bersamaan. Pada contoh di atas, untai 3 sedang mengirim data kepada untai 4.Keluaran untai 1 dan 2 diisolasi oleh gerbang penyangga tiga keadaan agar tidak termasuki data dari untai 3.

Nantinya, setelah untai 3 selesai memberikan data, maka kaki enable penyangga di bawah untai 3 harus diberi logika 1 lagi. Ini digunakan untuk memberi kesempatan untai lain agar dapat memberikan data. Sehingga sebuah untai hanya diberikan waktu singkat untuk memberikan data. Sebagian besar waktu untuk penyangga tiga keadaan adalah dalam keluaran keadaan impedansi tinggi.

6. Problem

    1.       Gambarkan gerbang NOT tiga keadaan dengan enable aktif tinggi beserta tabel kebenaran!

          Jawaban : 

Gerbang tiga keadaan banyak digunakan pada keluaran gerbang yang menuju sebuah bus yang digunakan bersama oleh banyak gerbang. Jika sebuah bus digunakan untuk jalur pengiriman data beberapa untai logika, maka bus tersebut harus digunakan secara bergantian. Tidak boleh ada dua atau lebih untai memberikan data secara bersamaan.

       2. Bagaimana kondisi sakelarbuffer tri-state setara pada gambar di bawah ini.. 


        Jawaban :

Ketika diaktifkan ke kondisi ketiga, ia menonaktifkan atau mematikan “OFF” outputnya menghasilkan kondisi rangkaian terbuka yang tidak pada logika “HIGH” atau “LOW”, tetapi sebaliknya memberikan keadaan output dengan impedansi yang sangat tinggi, High-Z, atau lebih umum Hi-Z.

Kemudian jenis perangkat ini memiliki dua input keadaan logika, “0” atau “1” tetapi dapat menghasilkan tiga status output yang berbeda, “0”, “1” atau “ Hi-Z “ yang mengapa disebut “Tri” atau perangkat “3-keadaan”.

Perhatikan bahwa keadaan ketiga ini TIDAK sama dengan tingkat logika “0” atau “1”, tetapi merupakan keadaan impedansi tinggi di mana outputbuffer terputus secara listrik dari sisa rangkaian. Akibatnya, tidak ada arus yang diambil dari supply.

Ada empat jenis Buffer Tri-state yang berbeda, satu set yang outputnya diaktifkan atau dinonaktifkan oleh sinyal kontrol “ Active-HIGH “ yang menghasilkan output yang terbalik atau tidak terbalik, dan perangkat lain yang outputbuffernya dikendalikan oleh sinyal kontrol “ Active-LOW ”menghasilkan output terbalik atau tidak terbalik.

7. Multiple Choice


Gambar diatas merupakan..

A.      Buffer tri-state

B.      Buffer tri-state satu titik

C.      Buffer tri-state kendali inversi

D.      Buffer tri-state kendali protype

E.       Buffer tri-state impedansi tinggi

Jawaban : C

2.       Gerbang tristatelogicstates mempunyai...

A.      Dua output, satu input, dan duaimpedansi

B.      Satu input, dua output, dan tiga kontrol masukan

C.      Satu input, dua output, dan satu kontrol keluaran

D.      Tiga input, satu output, dan satu kontrol masukan

E.       Satu input, satu output, dan satu kontrol masukan

Jawaban : E

Gerbang (Buffer) Tri-state mempunyai :

·       Satu input (x)

·       Satu output (f)

·       Satu masukan kontrol (e)

8. Link Download

Video Rangkaian 1 : klik disini

Video Rangkaian 2 : klik disini

Video Rangkaian 3 : klik disini

File Rangkaian 1: klik disini

File Rangkaian 2 : klik disini

File Rangkaian 3 : klik disini 

HTML dan Materi : klik disini

Datasheet resistor : klik disini

Datasheet transistor NPN : klik disini

Datasheet motor DC : klik disini

Datasheet relay : klik disini

Datasheet led : klik disini

Datasheet Gerbang NAND : klik disini



No comments:

Post a Comment

  BAHAN PRESENTASI UNTUK MATAKULIAH SISTEM DIGITAL 2020- 2021 OLEH: Nabila Isnaini Putri 1910953012 Dosen Pengampu: Dr. Darwison, M.T. Refer...